Dede “Manusia Akar” Siap Dioperasi Lagi

Posted in Uncategorized on February 2, 2010 by agenkoran
BANDUNG – Setelah sempat menolak, Dede Koswara (38) atau dikenal dengan Manusia Akar akhirnya bersedia kembali menjalani operasi kutil tahap selanjutnya di RS Hasan Sadikn Bandung.
 
Menurut tim Dokter yang menangani Dede, Rahmat Dinata, pihaknya berencana menggelar rapat pada Senin besok, untuk membahas rencana operasi Dede.“Kemarin-kemarin Dede sudah bersedia mau masuk (operasi). Kita akan rapatkan besok Senin,” kata Rahmat kepada wartawan, Minggu (24/1/2010) sore.

Menurut Rahmat, rapat tersebut akan membahas kesiapan peralatan dan tempat perawatan Dede. Untuk operasi tahap selanjutnya, Dede akan mendapatkan fasilitas keluarga miskin (gakin) agar mendapat bantuan dari RS Hasan Sadikin. Rumah Sakit Hasan Sadikin sendiri, kata Rahmat, sudah memiliki tempat perawatan khusus dari Jamkesmas.

“Kalau dulu Dede dirawat di ruang bedah. Sekarang, kita gunakan fasilitas gakin buat Dede agar mendapat bantuan. Dulu Dede dirawat di ruang bedah,” jelas Rahmat.

Dokter yang akan menangani Dede, lanjut Rahmat, masih tim yang lama. Tim akan diketuai Hardi Siswo yang didampingi dokter bedah ortopedi dan anestesi. Biasanya, operasi Dede ditangani oleh enam dokter. Tiga dokter bedah plastik, dua ortopedi, dan satu anestesi.  

“Soal waktu operasi masih akan dibahas besok, termasuk ruangan operasinya. Kemungkinan Dede harus menjalani operasi berkala enam bulan sekali. Kalau sudah, berat (kutilnya) harus ditipiskan,” papar Rahmat.

Sebelumnya diberitakan, kutil di telapak tangan dan kaki Dede kembali tumbuh pascaoperasi di RS Hasan Sadikin. Warga Kampung Bunder RT 01/06 Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat itu pun tak bisa beraktivitas normal. Menurut Dede, kutil-kutil itu tumbuh kembali sejak Agustus 2009 lalu.
(ton)

Sumber: http://news.okezone.com/read/2010/01/24/340/297190/dede-manusia-akar-siap-dioperasi-lagi

Mau Rp850 ribu/hari???

Posted in Uncategorized on November 30, 2009 by agenkoran

Temukan Solusi Kesehatan Dan Keuangan Keluarga Anda di http://www.supexteam.com/azizpro dan dapatkan Rp850.000/hari.

Menghadapi Badai Matahari 2012

Posted in Uncategorized on November 30, 2009 by agenkoran

Menurut Pak Bambang S Tedjasukmana dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), bahwa fenomena yang akan muncul pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasar pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju yang sudah dilakukan sejak tahun 1960-an dan Indonesia oleh LAPAN telah dilakukan sejak tahun 1975.
Badai Matahari = Flare dan CME
Masih menurut ahli lain dari LAPAN, bahwa badai Matahari akan terjadi ketika adanya flare dan Corona Mass Ejection (CME). Apa itu Flare..? Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya menyamai 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Padahal bom atom yang dijatuhkan Paul Tibbets, pilot pesawat Amerika Serikat (AS), B-29 Enola Gay, Agustus 1945, telah merenggut sekitar 80.000 jiwa manusia. Berarti kalau dikalikan 66 juta lagi, wouw…! Sedang CME adalah sejenis ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel2 berkecepatan tinggi yakni sekitar 400 km/detik. wouw… Gangguan cuaca Matahari ini dapat mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga mempengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia, misal karena magnet Bumi terganggu, maka alat pacu jantung juga akan terganggu. HP akan error, dan sms bakal ‘kiamat’ betul Dengan skala sebenarnya, saya sketsakan kira2 Badai Matahari itu akan seperti apa. Besar matahari hanya diambil sepersecuilnya, sementara Bumi sangat penuh (meski masih sangat kecil) tampaknya. Bumi saja belum apa-apanya bila dibanding sunspot yang warna hitam2 itu.
Persiapan menuju Kiamat 2012 itu
Dikatakan para ahli bahwa dari Matahari, milyaran partikel alektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, Dampak dari serbuan dari partikel elektron ini di kutub berlangsung beberapa hari. Selama itu, bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, LAPAN tengah membangun Pusat Sistem Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN Bandung. Objek yang dipantau antara lain lapisan Ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.
Langkah antisipasi LAPAN yang telah dilakukan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari muncul badai antariksa ini, yakni Dephankam, TNI,Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta Pemda.
Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio. PLN harus melakukan sosialisasi ke masyarakat akan adanya pemutusan berkala demi mengurangi dampak badai antariksa ini.
Penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan GPS sebagai sistem navigasihendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawatterbang.
Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa dapat mengubah kecepatan gelombangradio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delay propagasi pada sinyal GPS. Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tidak berfungsi lagi.
Saat ini LAPAN telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan badai matahari tinggi untuk komunikasi radio HF.
Kita berdo’a semoga kita selamat, dunia;  dan kalau memang kiamat beneran…kita juga selamat. Amien… (sumber dari milis)
Bagi yang minat lihat animasi Flare matahari paling update, ini linknya:
http://www.space.com/spacewatch/sun_cam_animated.html

Dapatkan Rp850 ribu/hari

Posted in Uncategorized on November 25, 2009 by agenkoran

Temukan Solusi Kesehatan Dan Keuangan Keluarga Anda di http://www.supexteam.com/azizpro dan dapatkan peluang Rp850.000/hari.

2012 Menurut Legenda Indian Maya

Posted in Uncategorized on November 25, 2009 by agenkoran

Oleh William hart

Artikel ini ditulis oleh william hart berdasarkan penelitian tentang kalender suku maya, keakuratannya dan hal2 yang berhubungan dengan gejala alam yang terjadi akhir2 ini.

Dalam artikel yang dimuat di awal 2004, aku menekankan bahwa kita saat ini berada di putaran matahari terakhir. Periode putaran terakhir ini berlangsung selama 8 tahun, mulai 2004-2012, dan kuberi nama “The Portal”.
Artikelku dilandasi oleh penelitian terhadap kalender suku Maya, yang sudah kulakukan selama 27 tahun. Dalam system kalender Maya, aku mengamati siklus bintik matahari, Transit planet Venus dan kaitannya dengan bencana alam yang terjadi.

Rangkaian akhir penelitian tersebut belum kutemukan, sampai di tahun 2002. Di tahun itu, aku sadar..tahun 2012 yang katanya, merupakan tahun terakhir dalam kalender suku Indian Maya, juga merupakan titik puncak pergerakan matahari dan transit kedua Planet Venus. Penelitian intensifku terhadap bintik matahari menunjukkan bahwa pergerakan bintik tersebut selama 11 tahun memiliki dampak besar bagi umat manusia. Percaya atau tidak, tapi hal-hal yang terjadi, seperti : perang, bencana alam, sampai pergerakan bursa saham, bergerak sesuai dengan arah bintik matahari!

Banyak peneliti independent lainnya berkesimpulan sama denganku. Tapi, tak ada yang menyadari, kaitan kalender suku Indian Maya mengenai tahun 2012 dengan pergerakan transit Planet Venus dan bintik matahari. Ketiganya berhubungan! Inilah alasan kenapa ada istilah “Solar Priest”, dan inilah dasar dari ilmu sains jaman dulu.
Sebenarnya, pemahaman orang Maya tentang sains sangat baik. Menurut Indian Maya, kalender merupakan sebuah siklus yang diberi nama “Siklus Abad Matahari” yang berlangsung selama 5125 tahun. Menurut orang Maya, kita kini berada di akhir periode matahari kelima.

Saat aku mencocokkan masa transit Planet Venus pada kalender kita, aku terkejut. Ternyata orang-orang jaman dulu sangat memahami siklus periodic, dan aktivitas astronomic yang baru ditelaah bangsa Barat 300 tahun yang lalu. Apakah cuma berdasar kebetulan, kalau mereka mengatakan bahwa tahun 2012 adalah akhir dari system kalender tersebut? Pertanyaan inilah yang membuatku menyelidiki catatan sejarah untuk melihat apakah ada kaitan antara transitnya Planet Venus dan bencana alam di bumi.

Apa yang kudapat, membuatku terkejut. Penemuanku ini, adalah jawaban dari berbagai misteri yang menjadi tanda tanya bagi banyak peneliti selama ini. Aku takjub saat menemukan, bahwa periode transit Venus pernah terjadi di tahun 1518-1526. Dan, dalam kurun waktu tersebut, seorang lelaki bernama Hernan Cortez memimpin 300 tentara Spanyol untuk menduduki Meksiko. Sulit membayangkan, bagaimana 300 orang bisa menaklukkan Kerajaan Aztec yang sangat kuat dan memiliki pertahanan militer hebat. Tetapi itu terjadi.

Kemenangan Spanyol ini, mungkin terkait ramalan kuno yang dipercaya para pemimpin kuil. Yaitu mengenai kembalinya Dewa Quetzacoatl di tahun 1 Reed (1518). Dewa tersebut memiliki hubungan erat dengan Planet Venus. Quetzacoatl digambarkan sebagai laki-laki berkulit putih, berjenggot dan datang ke Meksiko kuno untuk mendidik masyarakat yang terbelakang, menjadi beradab. Ramalan ini mungkin terdengar seperti omong kosong bagi kita. Tapi, bagi bangsa Aztec saat itu, ketika ada perahu muncul di perairan Yucatan, Raja Montezuma begitu ketakutan, sampai-sampai tak bisa berpikir jernih.

Hal ini tercatat dalam sejarah, meski secara logika tak masuk akal. Andai bangsa Aztec tidak percaya pada ramalan ini, maka ke 300 pasukan Spanyol yang datang bisa mereka hancurkan dengan mudah. Kenapa bangsa Aztec bisa terjebak dalam ketakutan yang dalam? Setelah kupelajari, ternyata sebelum Cortez datang, terjadi bencana meletusnya Gunung Popocateptyl. Di samping itu, sejumlah aktivitas paranormal juga terjadi di sana, seperti penampakan UFO dan banjir besar yang mendadak melanda ibu kota mereka.
Para pemimpin spiritual Aztec telah meramalkan akhir peradaban bangsa pembangun pyramid tersebut, yang kemudian direalisasikan oleh kedatangan Cortez, bertepatan dengan periode kedua transitnya Planet Venus, di tahun 1526.

Ramalan tentang tahun 2012 memiliki berbagai makna penting, setelah aku menjalankan penelitian ini. Periode transit Planet Venus berikutnya adalah tahun 1631-1639. Dan yang membuatku terkejut adalah, untuk pertama kalinya, setelah periode transit tersebut, bintik matahari menghilang selama 70 tahun. Dan periode ini dikenal sebagai “zaman es kecil”. Setelah itu, bintik matahari muncul lagi di tahun 1720, dan aktivitas matahari meningkat, hingga mencapai puncaknya, yaitu di tahun 1960.

Kini, semuanya semakin dramatis. Jika orang-orang Indian Maya itu tepat, maka…akan ada semacam ledakan matahari yang mencapai puncaknya di tahun 2012, di mana siklus bintik matahari akan mencapai puncaknya secara bersamaan dengan transitnya Planet Venus. Aku kemudian mengumpulkan berbagai data bencana alam, mulai dari tahun 1900 hingga sekarang. Dan hasil pengamatanku, sangat menakutkan : jumlah, frekuensi dan kekuatan bencana alam, mulai dari gempa, letusan gunung hingga badai meningkat pesat sejak tahun 1960. Para ilmuwan berusaha menyembunyikan kenyataan ini dari masyarakat luas, dengan memusatkan perhatian kita pada “data rata-rata “ (average) saja, bukan data pertambahan jumlah bencana alam katastrofik . Statistik yang diterbitkan dibuat sehalus mungkin, supaya tidak menakutkan, jadi hanya menampilkan jumlah rata-rata saja. Hal ini bertujuan untuk menutupi fakta bahwa jumlah kejadian bencana alam seperti aktivitas vulkanik, gempa, badai dan gejala alam lainnya,sesungguhnya meningkat tajam selama 45 tahun terakhir! Apa yang menyebabkan para ilmuwan tidak transparan? Seolah-olah mereka membiarkan masyarakat luas “terlena”……!!! Ada apa sesungguhnya???

Rutinitas kesibukan dan berbagai problematika hidup, membuat kita nggak menyadari, bahwa sesungguhnya..di sekitar kita, perubahan-perubahan mulai terjadi. Kalau bencana itu bukan bencana besar, biasanya kita nggak menyadarinya. Yang ingin saya tegaskan di sini adalah, para pemimpin bangsa Maya ribuan tahun lalu sudah mengetahui, bahwa pergerakan matahaari, saat memasuki periode ini, mengakibatkan peningkatan tajam pada jumlah bencana alam. Matahari sesungguhnya merupakan semacam dynamo elektromagnetik yang mempengaruhi biosfir bumi. Jadi, akivitas matahari pasti berdampak pada planet bumi, sekecil apapun itu.

Sekarang, ayo kita melihat data yang ada! Di abad ke 19, jumlah gempa bumi yang tercatat ada 2119 kejadian, di seluruh dunia. Dan laporan statistic gempa tahun 1970 di Amerika, mencatat 4139 kejadian. Ini di Amerika saja. Bandingkan peningkatannya! Dan, jumlah gempa terbanyak mulai bermunculan sejak tahun 1960. Menurut catatan, gempa terbesar saat itu terjadi di Chili. Bersamaan dengan ini, berbagai bencana lainnya susul menyusul, seperti : letusan gunung berapi skala besar, badai, topan dan angin putting beliung.

Pada tahun 1990, Gunung Popocatpetyl meletus, setelah selama berabad-abad tertidur. Dan beberapa gunung di Meksiko juga meletus tak lama setelahnya. Di abad 19, jumlah letusan gunung berapi bisa dihitung dengan jari. Tapi semenjak tahun 1960, letusan gunung berapi mulai bermunculan. Berikut, catatan daftar bencana badai tornado per decade :

Badai Tornado

Periode 1950an, ada 4796 kejadian
Periode 1960an, ada 6813 kejadian
Periode 1970an, ada 8580 kejadian
Periode 1980an, ada 8196 kejadian
Periode 1990an sampai hari ini, lebih dari 10.000 kejadian!!

Pada tiap decade, pertambahan jumlah tornado dahsyat semakin tinggi. Ada 13 kasus tornado di tahun 1996, dan 28 kasus di tahun 1998. Menurut laporan UNISDR (United Nastions Disaster Reduction Agency) terbitan 17 September 2004, bencana alam meningkat tajam jumlahnya, dengan skala global. Pada tahun 2003, sebanyak 254 juta orang terkena dampak berbagai bencana alam yang terjadi. Dan jumlah kasusnya, 3 kali lipat dari tahun 1990.

Menurut statistic milik Pusat Riset Epidemiologi Bencana Alam di Universitas Louvain, Belgia, selama satu decade terakhir, pertambahan jumlah korban bencana alam sangat pesat. Kesimpulan ini sejalan dengan pernyataan dari Zurich Re, perusahaan asuransi terbesar dunia, yang mengatakan bahwa “sejak tahun 1960, bencana alam bagaikan industri yang perkembangannya begitu pesat.”

Para ilmuwan kita baru saja menemukan fakta yang telah diketahui oleh para ilmuwan kuno, ribuan tahun yang lalu, bahwa bumi harus melalui siklus periodic yang menyebabkan kejadian bencana alam meningkat pesat.
Namun, para ilmuwan kita belum menyadari bahwa siklus ini dipengaruhi fluktuasi bintik matahari. Inilah inti dari pengetahuan yang dimiliki para ilmuwan kuno. Jangan salah paham dulu, aku belum menyimpulkan apa-apa, dan tidak membuat klaim apapun.

Sejauh pengamatanku, system pengamatan bintik matahari ini sudah dikembangkan sejak lama. Dan aku berharap, berbagai kejadian yang melanda planet kita ini, bisa membuat semua orang menyadarinya. Saat ini, kita semua sedang menghitung mundur ke tahun 2012, dan bumi makin bergejolak, luapan gas panas, banjir, longsor, lahar dan letusan gunung terjadi di mana-mana.

Saya pernah membuat beberapa prediksi mengenai pemahaman ini. Saya pernah menegaskan, bahwa kita semua akan mulai merasakan akselerasi pertambahan bencana alam, saat transit planet Venus tahap pertama dimulai, yaitu tahun 2004. Ini berarti, kita sudah masuk di Era Portal, dan apa maksudnya?

Lihat saja, jumlah aktivitas vulkanik meningkat tajam. Semuanya dimulai pada tanggal 22 Juni 2004, saat Gunung Ijen di Jawa, Indonesia, tiba-tiba aktif. Kemudian tanggal 29 Juni, gunung Bezymianny di Rusia meletus. Di Juli 2004, tercatat 8 gunung susul menyusul meletus di seluruh dunia, mulai dari Jepang, Amerika Tengah, sampai Indonesia. Bulan Agustus, letusan kembali terjadi di kawasan selatan Samudera Atlantik, Papua Nugini dan IndonesiaKondisi ini bukanlah aktivitas vulkanik normal. Tak mungkin bisa susul menyusul secepat itu. Kejadian vulkanik semakin intens di bulan September 2004. Ada 15 gunung tercatat aktif dengan aktivitas vulkanik yang mengakibatkan gempa skala sedang. Di bulan September 2004, Gunung Aetna di Itali, Mauna Loa di Hawaii dan Gunung Kiki di Jepang secara bersamaan aktif, disusul gunung-gunung yang ada di Kolombia, Alaska, Indonesia, Kongo dan Rusia. Pada tanggal 5 Oktober 2004, tercatat 10 gunung bersamaan kembali aktif, seiring meletusnya Gunung St.Helens.

Gempa dan Letusan gunung berapi skala besar terus menunjukkan pertambahan, pada setiap decade :

Aktivitas Vulkanik tahun 2004 ( Periode Bulan Juni-Oct 8, 2004)
June 10 — Kamchatka Peninsula, Russia – 6.9M
June 28 — Illinois — 4.2M
June 28 – Selatan Timur Alaska — 6.8M
July 01 – Timur Turkey — 5.2M
July 24 – Selatan Sumatra Indonesia — 7.3M
September 05 – Pantai Selatan Barat Honshu, Jepang — 7.2M
September 05 – Pantai Selatan Honshu, Jepang — 7.4M
September 28 — California — 6.0M
October 08 – Kepulauan Solomon — 6.8M
October 08 — Mindoro, Filipina — 6.5M
October 09 – Dekat pantai Nicaragua — 6.

Jika kita mundur ke 5-6 dekade lalu, maka tingkat aktivitas vulkanik dan gempa jauh lebih kecil dibandingkan data ini. Hal ini membuktikan, adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang pesat sejak tahun 1960.

Semua ini sesuai dengan prediksi para Pemuka bangsa Maya. Peningkatan berbagai bencana alam dan aktivitas vulkanik mencapai titik puncaknya antara tahun 2010 hingga 2012. Apakah ini berarti dunia akan berakhir?? Apakah ini berarti, punahnya kehidupan??
Prediksi Indian Maya tentang 2012 tidak menyebutkan tentang punahnya kehidupan, tapi, bagi mereka, 2012 adalah AKHIR dari siklus periode 5000 tahun tersebut. Kita semua telah menjadi saksi ganasnya bencana alam yang terjadi di seluruh dunia dan perubahan-perubahan iklim yang dramatis. Maksud tulisanku, bukanlah menciptakan kepanikan, atau ketakutan. Kita harus menggunakan pengetahuan kuno ini untuk mempersiapkan diri menghadapi era kekacauan yang sedang kita jelang. Perubahan-perubahan sudah terjadi. Mulai sekarang, perhatikanlah alam lebih seksama.
Sadarkah Anda, bahwa para ilmuwan kita sepanjang decade ini begitu intens mempelajari, memantau dan berusaha mengembangkan formula untuk memprediksi bencana alam, seperti gempa, letusan gunung, badai dan lain-lainnya? Ada satu kepanikan di kalangan para ilmuwan geologi yang tak disadari oleh masyarakat umum. Apa yang sesungguhnya sedang terjadi?

Para ilmuwan ini tahu, sesuatu yang dahsyat akan terjadi. Para ahli fisika gempar ketika menyadari matahari mendadak mengalami rangkaian ledakan dan badai. Hal ini tak diduga, karena sepanjang tahun 1999 hingga 2001, kita sudah melalui periode siklus bintik matahari. Biasanya, sesudah siklus, matahari mengalami saat tenang. Tapi, ini tak terjadi! Malah aktivitasnya semakin bergolak.

Apa yang sesungguhnya terjadi, tak bisa diperkirakan secara akurat.
Pada tanggal 26 Desember 2004, satu dari empat gempa terbesar yang melanda planet ini terjadi, yaitu gempa berkekuatan 9 skala Richter, yang mengakibatkan gelombang tsunami dahsyat di Samudera Hindia. Sampai hari ini, aktivitas vulkanik di seluruh dunia tercatat masih tinggi.

William Hart

Heboh Kiamat 2012 pt.1

Posted in Uncategorized on November 22, 2009 by agenkoran

 

Isu Kiamat Tahun 2012 yang Meresahkan

Rabu, 26 November 2008 | 13:07 WIB

Oleh Yuni Ikawati

Di internet saat ini tengah dibanjiri tulisan yang membahas prediksi suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala tentang kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012.

Pada manuskrip peninggalan suku yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.

Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.

Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,” ujar Sri.

Langkah antisipatif

Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.

Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.

Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi, dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS.

Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi.

Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. ”Saat ini tengah dipersiapkan pemodelan yang sama untuk bidang navigasi,” tutur Bambang.
Yuni Ikawati
Sumber : Kompas Cetak

Heboh Kiamat 2012 pt.2

Posted in Uncategorized on November 22, 2009 by agenkoran

The Jakarta Post’s NEW Website

Posted in Uncategorized with tags , , , , , , , on March 11, 2008 by agenkoran

The Jakarta Post’s website

Design Baru website The Jakarta Post.

Manusia Pertama di Dunia dengan Tubuh Penuh Akar

Posted in Uncategorized on November 20, 2007 by agenkoran

w1.jpgSeorang manusia didiagnosis penyakit aneh dimana seluruh tubuhnya ditumbuhi oleh akar.Adalah Dede, seorang pria berusia 35 tahun, warga Indonesia, membuat para ahli medis kebingungan dengan penyakit yang dideritanya, pasalnya ditubuhnya tumbuh akar-akar kecil seperti kutil yang menjalari seluruh lengan dan kakinya.”Peristiwa ini terjadi setelah dia memotong lututnya saat mengalami kecelakaan sewaktu remaja. Bilur-bilur akar yang menyebar diseluruh tubuh pria ini tak dapat dicegah sehingga menyulitkannya dalam melakukan kegiatan apapun.”

Meskipun begitu, dokter setempat tidak bisa menyembuhkan penyakit anehnya ini. Tetapi, untungnya seorang ahli penyakit kulit Amerika, Dr Anthony Gaspari dari Universitas Maryland bersedia mendatangi pria yang tinggal di daerah Selatan Jakarta ini.

w2.jpg
Dr. Gaspari datang untuk melihat keadaan penyakit Dede serta akan melakukan perawatan medis yang mungkin saja dapat merubah hidupnya.Menurut Dr. gaspari, penyakit yang diidap Dede dikarenakan sebuah virus yaitu Human Papilloma Virus (HPV), yang disebabkan oleh infeksi semacam kutil.Dede memiliki struktur gen yang aneh sehingga mengganggu sistem kekebalan tubuhnya dan tak dapat mencegah kutil-kutil tersebut untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, virus pun dapat menyerang dengan mudah pertahanan sel-sel kulit yang dimilikinya.

Karena penyakitnya ini, tangan dan kaki Dede terlihat seperti akar-akar tumbuhan.

w3.jpg“Saya akan membawanya ke Amerika untuk melakukan tes mengenai sistem kekebalan tubuhnya, tetapi saya juga membutuhkan dana bantuan dari sukarelawan untuk membiayai kepengurusan visa serta tes tersebut.” kata Dr Anthony Gaspari, seperti dikutip dari telegraph.

“Saya belum pernah melihat penyakit aneh seperti ini sepanjang karir saya.” tambahnya. — rileks.com

STAGECRAFT

Posted in Photo on November 16, 2007 by agenkoran

Stagecraft
STAGECRAFT: Members of Egypt’s El Hanager theater troupe present
Antigone in Ramallah … Antigone in Beirut at the Jakarta Arts
Center on Thursday. The performance, directed by Muhammad Abul-
Seoud, was part of the one-month Jakarta Arts Summit that runs
through Nov. 30. (JP/Ricky Yudhistira)